Bab
1
PENDAHULUAN
11.1 Latar
Belakang
Manusia
merupakan mahluk sosial, yang memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi,
supportive, dan ekpresive. Oleh karena itu manusia bukanlah mahluk yang bisa
hidup sendiri atau menyendiri. Pada hakekatnya manusia sanggat membutuhkan
manusia lainnya untuk menjalin kerjasama dan komunikasi, agar berjalannya
kehidupan sosial yang mereka inginkan dan tercapainya tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam menjalankan kerjasama untuk mencapai tujuan
tersebut sebelumnya memerlukan suatu sistem yang dapat menunjang tercapainya tujuan itu, sistem tersebut
membutuhkan kerjasama antara kelompok, karena tidak ada seseorangpun yang bisa
melakukan kerjasama dengan dirinya
sendiri, melainkan kerjasama akan muncul kalau ada dua orang atau lebih dan
didalamnya ada pihak yang menguasai sebagai pemimpin.
Administrasi
adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya (Sondang P.Siagian). Administrasi ada didunia ini sejak timbulnya
peradaban manusia, dan manusia itu
sendiri menyadari perlunya bekerjasama untuk mencapai tujuan hidupnya yang
didorong oleh kebutuhan dengan kemampuan
yang terbatas sehingga secara tidak langsung terjadilah administrasi. Karena
administrasi berkembang pada peradaban manusia praktek administrasi berkembang
pada segala aspek kehidupan manusia diantaranya pada bidang pendidikan,
perkejaan, dan kehidupan manusia itu sendiri. Negarapunn tidak luput dari
praktek administrasi oleh karena itu adminitrasi menjadi pondasi penting dalam
tercapainya tujuan. Berikut penjelasan tentang sejarah perkembangan
administrasi dari zaman prasejarah, sejarah, sains dan seni.
Bab
II
PEMBAHASAN
2.1 Zaman Prasejarah
Bukti-bukti
sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah ini administrasi
sudah berkembang dengan baik. Meskipun mungkin secara tidak sadar, masyarakat
purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa yang sekarang disebut
sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan masyarakat yang
dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun
relative masih sederhana maka pada umumnya system administrasi yang
dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini. Ditinjau dari segi
waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi pula menjadi enam tahap
perkembangan, yaitu sebagai berikut.
a. Zaman Mesopotamia
Pada zaman
Mesopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar administarsi yang diketahui
pada zaman modern sekarng, terutama pada bidang pemerintahan, perdagangan,
komunikasi dan pengangkutan (terutama pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan
bahwa masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal
ini memudahkan dalam perdagangan.
b. Zaman
Babilonia
Zaman
babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan pengangkutan
telah berkembang pula dengan baik. Perkembangan administrasi juga telah
berkembang pada bidang teknologi, dengan bukti adanya taman gantung.
c. Mesir Kuno
Zaman mesir
kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang pemerintahan, militer,
perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi). Hanya saja, pada
zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar kepentingan
rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya. Karena pada saat
itu, firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai keturunan dewa,
sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan pengabdian kepada
tuhan.
d. Tiongkok
Kuno
Zaman
tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang sebagaimana zaman-zaman
yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang khas pada tiongkok kuno ini,
yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya system
administarsi tersebut, maka system administrasi pun meminjam dari system ini
dikenal dengan nama merit system. Pada zaman ini menonjol 3 toko yang
memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap administrasi pada zaman itu,
yaitu konfisius, chow, dan mo ti.
e. Romawi
Kuno
Zaman romawi
kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-zaman sebelumnya, tetapi yang
sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan perhubungan melebihi
yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat romawi mempunyai wilayah yang
sangat luas.
f. Yunani
Kuno
Zaman yunani kuno,
bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi hampir sama dengan yang
sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi (berasal dari kata demos dan
kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) demokrasi
itu menyangkut demokrasi rakyat dari suatu polis pada zaman yunani kuno
yang hanya berlaku pada mereka yg memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut 1.Pria, 2.Dewasa (21
tahun),
3.Lahir di athena (sebagai Polis terbesar dan penting),
4. Orang tua warga athena
Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis
pada zaman ini, karena 75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang
bekerja sebagai pedagang atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen
pertama didunia yang disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk
urusan di bidang militer diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas
pada zaman yunani kuno yaitu setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling
sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
2.2
Zaman Sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)
Berhubungan
dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad pertama dari sejarah
dunia modern, bidang administrasi pun mengalami kegelapan. Berarti tidak banyak
yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian diketahui bahwa timbulnya gereja
katolik roma telah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan teori
administrasi. Dengan kata lain gereja katolik roma memberikan sumbangan yang
besar terhadap perkembangan administrasi, malahan sesungguhnya pola dasar struktur
organisasi yang telah diciptakan oleh gereja katolik roma, telah ditiru oleh
hampir semua organisasi modern hingga sekarang ini, meskipun sudah tentu timbul perkembangan lanjutan.
Pada zaman
ini administrasi berkembang lebih pesat lagi karena para cendikiawan terjun
dalam bidang administrasi. Pada zaman ini timbul tiga kelompok yang biasa
disebut kaum, yaitu:
a. Kaum
kameralist di german dan Australia
b. Kaum
merkantilisme di inggris
c. Kaum
fisiokrat di prancis
Merkatilisme
adalah suatu system politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan
internasional dengan tujuan umtuk memperbanyak asset dan modal yang dimiliki
suatu Negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan Negara yang berbentuk
proteksionalisme dan politik colonial demi neraca perdagangan yang
menguntungkan. Pemerintah Negara mendukung ekspor dengan insentif dan
menghadang import dengan tarif. Dijerman, merkantilismenya disebut dengan
istilah kameralisme. Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut
pajak dan membentuk perusahaan dagang di afrika untuk mengembangkan
perekonomian. Di perancis, merkantilisme dimulai masa Louis XI (1461-1483).
Bertujuan untuk memakmurkan rakyat terkenal dengan sebutan colbertisme
(pencetusannya jean Colbert, menkeu perancis).
Berbeda
dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang
senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Kaum ini dinamakan physiocratism=
physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan). Kaum fisiokrat percaya bahwa
alam diciftakan oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Yang artinya
bahwa biarkan manusia diberikan kebebasannya mengelola alam demi memenuhi
kebutuhannya masing-masing dan akan selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak.
Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan alam mengatur.
Inilah yang menjadi awal mula doktrin laissez faire-laissez passer/ let do,
let pass yang artinya biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu. Tokoh
yang menonjol pada zaman ini adalah George von zincke yang telah menghasilkan
537 karya ilmiah dan yang terbanyak adalah tentang administrasi pertanian.
Perkembangan
semakin pesat karena pada zaman ini telah timbul adanya revolusi industry di
inggris, yang mengakibatkan perubahan yang besar dalam administrasi. Adalagi
seorang tokoh yang mempunyai peranan besar pada zaman ini, yaitu Charles
barbage, seorang professor matematika pada universitas Cambridge, yang pada
permulaan abad 18 menulis buku yang berjudul the economy of manufacture.
Pada buku ini menekankan pada pentingnya efesiansi dalam usaha mencapai tujuan.
Selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru terselidiki kembali
setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiah (scientific manajement movement),
yang dipelopori oleh Fredrick winslow taylor tahun 1886.
2.3
Zaman Sains dan Seni
Berakhirnya status
administrasi sebagai seni semata mata tibanya era modern bagi
administrasi yang disamping sebagai seni mulai berkembang sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. Fase ini
diawali dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick
Winslow Taylor pada tahun 1886. Taylor adalah seorang sarjana teknik dan
bekerja di di pabrik baja di Amerika serikat. Taylor melihat bahwa dalam
melakukan pekerjaanya pekerja terlalu membuang banyak waktu dan tenaga, tidak
efisien dan tidak produktif, dengan
melakukan gerakan mondar-mandir yang berulang-ulang. Melihat fenomena itu
taylor kemudian mengadakan studi ilmiah tentang cara meningkatkan efisiensi
kerja dari pekerja. Hasil studi tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku yang
berjudul “The Principles of scientific management”. Dalam waktu yang hampir
bersamaan di Perancis timbul pula perkembangan keilmuan administrasi. Henry
fayol seorang insinyur yang bekerja pula pada perusahaan pertambangan baja yang
sedang terancam kehancuran. Fayol melihat bahwa masalahnya terletak pada ketidak
mampuan pemimpin perusahaan dalam mendayagunakan sumber-sumber yang terbatas.
Ia kemudian menyajikan saran-saran pemecahannya, dan perusahaan pertambangan
tersebut berhasil kembali memperoleh titik kemajuannya. Dalam hal ini menunjukkan bahwa dalam sebuah
pekerjaan pengetahuan teknik saja tidak cukup tapi harus diimbangi dengan
penguasaan dibidang organisasi dan manajemen yang melandasi ilmu administrasi. Dari kasus ini kita bisa
melihat betapa pentingnya ilmu administrasi bagi masyarakat maju dan modern
yang selalu melakukan kegiatan keorganisasian atau kerja sama. Perlu diketahui bahwa kalau F.W Taylor dalam bukunya banyak menyoroti para
pelaksana dari manajer tingkat rendah, sehubungan dengan itu F.W
Taylor diberi julukan sebagai bapak gerakan manajemen ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar