Selasa, 17 Mei 2016

SEJARAH ADMINISTRASI




Bab 1
PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang


Manusia merupakan mahluk sosial, yang memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi, supportive, dan ekpresive. Oleh karena itu manusia bukanlah mahluk yang bisa hidup sendiri atau menyendiri. Pada hakekatnya manusia sanggat membutuhkan manusia lainnya untuk menjalin kerjasama dan komunikasi, agar berjalannya kehidupan sosial yang mereka inginkan dan tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam menjalankan kerjasama untuk mencapai tujuan tersebut sebelumnya memerlukan suatu sistem yang dapat menunjang  tercapainya tujuan itu, sistem tersebut membutuhkan kerjasama antara kelompok, karena tidak ada seseorangpun yang bisa melakukan  kerjasama dengan dirinya sendiri, melainkan kerjasama akan muncul kalau ada dua orang atau lebih dan didalamnya ada pihak yang menguasai sebagai pemimpin.
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Sondang P.Siagian). Administrasi ada didunia ini sejak timbulnya peradaban manusia,  dan manusia itu sendiri menyadari perlunya bekerjasama untuk mencapai tujuan hidupnya yang didorong oleh kebutuhan  dengan kemampuan yang terbatas sehingga secara tidak langsung terjadilah administrasi. Karena administrasi berkembang pada peradaban manusia praktek administrasi berkembang pada segala aspek kehidupan manusia diantaranya pada bidang pendidikan, perkejaan, dan kehidupan manusia itu sendiri. Negarapunn tidak luput dari praktek administrasi oleh karena itu adminitrasi menjadi pondasi penting dalam tercapainya tujuan. Berikut penjelasan tentang sejarah perkembangan administrasi dari zaman prasejarah, sejarah, sains dan seni.

Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Zaman Prasejarah
Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah ini administrasi sudah berkembang dengan baik. Meskipun mungkin secara tidak sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa yang sekarang disebut sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan masyarakat yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun relative masih sederhana maka pada umumnya system administrasi yang dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini. Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi pula menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut.
a. Zaman Mesopotamia
Pada zaman Mesopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar administarsi yang diketahui pada zaman modern sekarng, terutama pada bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan (terutama pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini memudahkan dalam perdagangan.
b. Zaman Babilonia
Zaman babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan pengangkutan telah berkembang pula dengan baik. Perkembangan administrasi juga telah berkembang pada bidang teknologi, dengan bukti adanya taman gantung.
c. Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi). Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya. Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan pengabdian kepada tuhan.
d. Tiongkok Kuno
Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya system administarsi tersebut, maka system administrasi pun meminjam dari system ini dikenal dengan nama merit system. Pada zaman ini menonjol 3 toko yang memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius, chow, dan mo ti.
e. Romawi Kuno
Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-zaman sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat romawi mempunyai wilayah yang sangat luas.
f. Yunani Kuno
Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi (berasal dari kata demos dan kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) demokrasi itu menyangkut demokrasi rakyat dari suatu polis pada zaman yunani kuno yang hanya berlaku pada mereka yg memenuhi syarat-syarat sebagai berikut 1.Pria, 2.Dewasa (21 tahun), 3.Lahir di athena (sebagai Polis terbesar dan penting), 4. Orang tua warga athena
 Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena 75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai pedagang atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama didunia yang disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di bidang militer diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
2.2 Zaman Sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)
Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian diketahui bahwa timbulnya gereja katolik roma telah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan teori administrasi. Dengan kata lain gereja katolik roma memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi, malahan sesungguhnya pola dasar struktur organisasi yang telah diciptakan oleh gereja katolik roma, telah ditiru oleh hampir semua organisasi modern hingga sekarang ini, meskipun sudah  tentu timbul perkembangan lanjutan.
Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi karena para cendikiawan terjun dalam bidang administrasi. Pada zaman ini timbul tiga kelompok yang biasa disebut kaum, yaitu:
a. Kaum kameralist di german dan Australia
b. Kaum merkantilisme di inggris
c. Kaum fisiokrat di prancis
Merkatilisme adalah suatu system politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan umtuk memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan Negara yang berbentuk proteksionalisme dan politik colonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah Negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif. Dijerman, merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme. Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan membentuk perusahaan dagang di afrika untuk mengembangkan perekonomian. Di perancis, merkantilisme dimulai masa Louis XI (1461-1483). Bertujuan untuk memakmurkan rakyat terkenal dengan sebutan colbertisme (pencetusannya jean Colbert, menkeu perancis).
Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Kaum ini dinamakan physiocratism= physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciftakan oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Yang artinya bahwa biarkan manusia diberikan kebebasannya mengelola alam demi memenuhi kebutuhannya masing-masing dan akan selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak. Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan alam mengatur. Inilah yang menjadi awal mula doktrin laissez faire-laissez passer/ let do, let pass yang artinya biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu. Tokoh yang menonjol pada zaman ini adalah George von zincke yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dan yang terbanyak adalah tentang administrasi pertanian.
Perkembangan semakin pesat karena pada zaman ini telah timbul adanya revolusi industry di inggris, yang mengakibatkan perubahan yang besar dalam administrasi. Adalagi seorang tokoh yang mempunyai peranan besar pada zaman ini, yaitu Charles barbage, seorang professor matematika pada universitas Cambridge, yang pada permulaan abad 18 menulis buku yang berjudul the economy of manufacture. Pada buku ini menekankan pada pentingnya efesiansi dalam usaha mencapai tujuan. Selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru terselidiki kembali setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiah (scientific manajement movement), yang dipelopori oleh Fredrick winslow taylor tahun 1886.
2.3 Zaman Sains dan Seni
Berakhirnya status administrasi sebagai seni semata mata tibanya era modern bagi administrasi yang disamping sebagai seni mulai berkembang sebagai  salah satu cabang ilmu pengetahuan. Fase ini diawali dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886. Taylor adalah seorang sarjana teknik dan bekerja di di pabrik baja di Amerika serikat. Taylor melihat bahwa dalam melakukan pekerjaanya pekerja terlalu membuang banyak waktu dan tenaga, tidak efisien dan tidak produktif,  dengan melakukan gerakan mondar-mandir yang berulang-ulang. Melihat fenomena itu taylor kemudian mengadakan studi ilmiah tentang cara meningkatkan efisiensi kerja dari pekerja. Hasil studi tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul “The Principles of scientific management”. Dalam waktu yang hampir bersamaan di Perancis timbul pula perkembangan keilmuan administrasi. Henry fayol seorang insinyur yang bekerja pula pada perusahaan pertambangan baja yang sedang terancam kehancuran. Fayol melihat bahwa masalahnya terletak pada ketidak mampuan pemimpin perusahaan dalam mendayagunakan sumber-sumber yang terbatas. Ia kemudian menyajikan saran-saran pemecahannya, dan perusahaan pertambangan tersebut berhasil kembali memperoleh titik kemajuannya.  Dalam hal ini menunjukkan bahwa dalam sebuah pekerjaan pengetahuan teknik saja tidak cukup tapi harus diimbangi dengan penguasaan dibidang organisasi dan manajemen yang melandasi  ilmu administrasi. Dari kasus ini kita bisa melihat betapa pentingnya ilmu administrasi bagi masyarakat maju dan modern yang selalu melakukan kegiatan keorganisasian atau kerja sama. Perlu diketahui bahwa kalau F.W Taylor dalam bukunya banyak menyoroti para pelaksana dari manajer tingkat rendah, sehubungan dengan itu F.W Taylor diberi julukan sebagai bapak gerakan manajemen ilmiah. 

   
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar